SMAN 6 Bandung
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

SMAN 6 Bandung

forumnya veteran SMAN6 Bandung sepanjang masa
 
IndeksPortailPencarianLatest imagesPendaftaranLogin

 

 [info] dede manusia pohon

Go down 
PengirimMessage
kucluk_86
alumni sejati
alumni sejati
kucluk_86


Male
Jumlah posting : 43
Age : 37
Registration date : 30.11.07

"Properties"
FIELD: 5

[info] dede manusia pohon Empty
PostSubyek: [info] dede manusia pohon   [info] dede manusia pohon Icon_minitimeMon Dec 17, 2007 7:14 pm

[info] dede manusia pohon 1

Dede si ’Manusia Akar’ asal Cililin Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengundang perhatian dunia. Sebuah lembaga di AS dan Inggris dikabarkan berminat mengobati Dede di negara mereka. Dokter asal Amerika Serikat, Anthony Gaspari, mengatakan pihaknya berminat untuk membawa Dede ke negerinya. Yang diperlukan oleh dia adalah kemudahan perizinan seperti paspor, visa, dsb.
Namun Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan (Depkes), Lily Sriwahyuni Sulistiyowati, mengatakan Depkes tidak akan memberi izin kepada pihak mana pun yang akan membawa Dede ka luar negeri. Pasalnya, penyakit Dede adalah spesimen penyakit yang memang perlu diteliti oleh ahli kesehatan Indonesia.


Dikontrak televisi


Bermula dari penolakan pihak keluarga Dede - si Manusia Pohon - atas kedatangan wartawan yang mayoritas dari media elektronik, mencuatlah isu adanya kontrak Dede dengan Discovery Channel yang intinya melarang pengambilan kecuali membayar sejumlah uang. Namun hal ini dibantah keras oleh Freelance Fox TV, Kresna Astraatmadja, selaku pembuat film dokumenter Dede "half man half tree".

"Kalau kontrak yang dimaksud adalah hak eksklusif kami untuk menyiarkan film dokumenter yang pertama kali, iya memang ada. Karena kami kan engga mau, seminggu sebelum kami tayang, tiba-tiba National Geographic menyiarkannya," ujar Kresna kepada detikcom usai melakukan pertemuan dengan Dirut RSHS Bandung Cissy Prawira dan Kepala Dinkes Jabar Hani Rono Sulistyo, Minggu (25/11/2007).

Namun, lanjut dia, jika kontrak yang dimaksud adalah larangan media lokal untuk wawancara dengan Dede apalagi harus membayar sejumlah uang, dia menolaknya dengan keras.

Terus terang, saya pun sempat ditolak untuk syuting oleh Dede. Jujur saya pun mengeluarkan sejumlah uang untuk pembuatan film dokumenter ini. Namun saya tidak pernah melarang untuk pengambilan gambar untuk kepentingan pemberitaan," tandasnya.

Menurutnya kontrak Fox dengan Dede tidak langsung dengan Dede, namun dengan Hanny Enterprise. Keterlibatan Hanny Enterprise ini, kata Kresna, atas permintaan Dede.

"Kami memberikan sejumlah uang ke Hanny Enterprise untuk operasional pembuatan film ini yang seharusnya juga diberikan sebagian pada Dede. Tapi saya tidak tahu apa Dede menerima atau tidak ," ujarnya yang enggan menyebutkan angkanya.

Selain itu, lanjut Kresna, secara khusus pihak Fox juga memberikan uang langsung kepada Dede sebesar 500 dolar USA. Mengenai keterlibatan Dr Anthony Gaspari, seorang ahli penyakit kulit (dermatologi) dan ilmu kekebalan tubuh (imunologi) ternama dari AS, Kresna mengaku itu atas permintaan Fox.

"Dari awal Gaspari itu ingin bekerjasama dengan dokter di Indonesia. Hasil penelitiannya akan didiskusikan dengan dokter di Indonesia,tutur Kresna.

Mengenai pemberitaan bahwa Dede akan dibawa ke Amerika, kata Kresna,tidak sepenuhnya benar. "Waktu lebih ke becanda malah. Ayo mau engga dibawa ke Amerika, kata kita-kita ke Dede. Tapi bukan tidak mungkin,itu bisa saja terjadi," ujarnya

Diduga penyakit Dede disebabkan oleh virus

Hingga kini belum diketahui secara pasti penyakit apa yang diderita si Manusia Pohon, Dede, asal Kabupaten Bandung.Tim dokter dari RS Hasan Sadikin (RSHS) masih terus memeriksanya.Kutil yang berakar dan bertandung di ujung kaki dan tangan itu diduga oleh virus.

"Dari diagnosa sementara, Dede mengidap /Epidermodisplasia veruciformis/ dan /giant cutaneous horn/ disebabkan oleh /human papiloma virus/ (HPV)," jelas Menkes Siti Fadillah Supari dalam jumpa pers seusai menjenguk Dede di RSHS, Bandung, Minggu (25/11/2007).

Namun, Menkes belum bisa memastikan penyakit apa sebenarnya yang menyerang Dede. Menkes masih terus menjalin komunikasi dengan tim dokter yang menangani Dede, yang dipimpin dr Rahmat Dinata. "Belum tahu jelas penyakitnya apa. Kenapa kutilnya berbentuk tanduk di ujung-ujung kaki dan tangan," kata Menkes.

Dede mulai dirawat di RSHS sejak Jumat (23/11/2007), setelah pemberitaan dirinya tersebar di banyak media, termasuk media asing.Kondisi Dede sangat memprihatinkan. Kutil yang ada di tangan dan kakinya berakar seperti pohon. Karena itulah, Dede disebut sebagai manusia pohon.

*Pemerintah Biayai Perawatan Dede*

Belum diketahui berapa lama Dede akan dirawat di RSHS. Tapi, yang jelas, perawatan Dede akan dibiayai pemerintah. "Pemerintah yang tanggung. Saya juga bilang kepada Pak Dede jangan memikirkan persoalan biaya. Kita akan menanggung. Yang penting, bapak sembuh,"ujar Menkes.

Sebelumnya, pada tahun 1996, Dede pernah dirawat di RSHS selama 460 hari. Namun, ternyata Dede tidak sembuh benar. Bahkan, penyakit kutilnya malah merajalela. Akibat penyakitnya ini, Dede kehilangan pekerjaan dan ditinggalkan istrinya.

Saat ditanya apakah Dede tidak diawasi tim medis selepas meninggalkan RSHS sepuluh tahun lalu, Menkes membenarkannya. "Ya gak-lah (tidak diawasi-Red). Dulu kan cuma kutil. Lagi pula dia tidak muncul-muncul lagi," ujar Menkes

PEMERINTAH tidah mau dibilang telat menangani kasus DEDE?????

Setelah Dede - si manusia pohon - muncul di media massa, pemerintah Indonesia langsung sigap memperhatikan dan menanganinya. Pemerintah tidak mau dibilang terlambat menangani dibanding pihak asing.

"Siapa bilang terlambat? Kan pada tahun 1996 dia pernah diobati di sini selama 460 hari. Namun, memang pada saat itu, dia sudah dioperasi dua kali. Kutil-kutilnya sempat dibakar dan sembuh. Dia pun meninggalkan RS. Tapi, seminggu kemudian muncul lagi," kata Menkes dalam jumpa pers seusai menjenguk Dede di RSHS, Bandung,Minggu (25/11/2007).

Namun, Menkes tidak menjelaskan apakah setelah keluar RSHS, pihak Dinkes terus mengawasinya. Juga tidak ada penjelasan, mengapa setelah kutil-kutil Dede tumbuh lagi (saat ini berbentuk menyerupai akar-Red), Dinkes tidak membawa Dede ke RSHS hingga akhirnya saat ini Dede muncul di media massa dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Yang jelas, Menkes saat ini sangat menyesalkan komersialisasi gambar Dede oleh media, terutama oleh Discovery Channel. Mengapa pemerintah tidak berterima kasih kepada Discover Channel, karena dengan dimunculkannya ke media, kasus Dede jadi terperhatikan? "Itulah luar negeri yang selalu ingin menjadi pahlawan. Kenapa dari pihak luar? Kita kan pemerintah punya tanggung jawab membiayai orang miskin," kata Menkes.

Meski nanti hasil observasi dari dokter ternyata Dede tidak bisa diobati di sini, maka pemerintah tidak bisa melarang pasien itu diobati di luar negeri. "Ini namanya /referal system/. Di mana setiap negara yang belum mampu mengobati suatu penyakit, tidak boleh melarang pasiennya diobati di negara lain. Itu salah kalau dilarang," tegas dia.

Menkes juga menegaskan pemerintah saat ini bukan bermaksud untuk mengambil alih kasus Dede. "Tapi kita punya kewajiban membantu pasien yang miskin. Dede itu kan tidak punya penghasilan. Janganlah sudah sakit, lalu dieksploitasi. Saya meminta berikan hak kepada pasien semestinya," pinta Menkes

AS mengam,bil sample darah "manusia pohon"


Departemen Keseha[/size]tan RI (Depkes) gerah dengan ulah tim medis Amerika Serikat yang mengambil sampel darah Dede (37) si manusia akar tanpa izin. Sebab ulah AS ini bukan yang pertama kali.

Sebelumnya AS juga sudah mengambil sampel darah virus avian influenza (AI) atau flu burung dari pasien di Indonesia.

"Saya dapat laporan, mereka sudah ngambil darah tanpa izin. Itu 2 minggu yang lalu," ungkap Kepala Pusat Komunikasi Publik Depkes Lily S Sulistiowati disela kunjungannya di Lombok, Sabtu (24/11/2007).

Namun Lily mengaku tidak mengetahui bagaimana caranya sampel darah manusia akar bisa sampai dibawa ke negeri itu.

Pada dasarnya, imbuh Lily, Depkes tidak keberatan dengan bantuan yang ditawarkan sebuah rumah sakit di AS kepada Dede. Seorang pasien boleh saja dibawa ke luar negeri jika peralatan dan ilmu di sana lebih baik. Hanya saja, hal itu harus melalui prosedur yang ada.

"Kita belum terima permintaan secara resmi. Kalau pergi ke sana, dia harus didampingi tenaga medis dari sini agar kita tahu apa yang dialami dia di sana," ujar Lily.

Soal pernyataan dokter di AS yang mengatakan bisa menghilangkan kutil yang tumbuh liar di tubuh Dede dengan menggunakan vitamin A sintetis, Lily meyakinkan usaha itu akan sia-sia.

Sebab tindakan serupa sudah diberikan kepada Dede di Indonesia dan tidak membuahkan hasil apa-apa. Selama bertahun-tahun kutil di tubuh Dede tumbuh liar terutama di tangan dan kakinya hingga menyerupai akar pohon. Dari situlah dia dijuluki si manusia akar atau manusia pohon

source : detik.com

study study study
Kembali Ke Atas Go down
 
[info] dede manusia pohon
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» [info] seputar tidur
» [Info] Aspartame penyebab wabah pengerasan otak
» [info]9 Alasan Untuk Tidak Minum Soft Drink
» Butuh Info Nama Alamat alumni 1984-1985

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
SMAN 6 Bandung :: FORUM :: Kesehatan dan Medis-
Navigasi: